Selasa, 18 Juni 2013

Anak Malang Jakarta Anak Jalanan

Halloooooowwwww.............

This time I want to tell about Jakarta.
JA-KAR-TA, Many people talk about this city. Jakarta is Metropolitan, Jakarta is Good, In Jakarta many job vacancy, I want to go Jakarta or bla bla bla .......................

JAKARTA, kota yang dari luarnya terlihat megah dan gemerlap tenyata masih ada sudut yang menyimpan keterpurukan. Oh ya? masaaa....?! ya iya laaaahhhhhhh..........

Karena gw adalah pengguna angkutan umum kota alias angkot jadi gw sering banget ngeliat sisi miris dari Kota Jakarta. Gw yakin seyakin yakinnya kalian juga sering banget kan liat pemanadangan miris kayak begini :

Yap...! ANAK JALANAN
Setiap gw berangkat kuliah melewati Pasar Rebo atau pulang kerja larut malam melewati terminal Senen dan Kampung Melayu mereka masih tetep aja keliling dari angkot satu pindah ke angkot lainya menjual suara mereka yang diringin dengan petikan suara gitar atau kecrekan yang terbuat dari tutup botol bekas.
Miris banget kan?

Yang jadi pusat perhatian gw ke mereka itu bukan kemiskinannya tapi lebih tertuju ke hal PENDIDIKAN.
Emank sih terdengar klise banget saat gw perhatian sama Anak Jalanan karena mungkin banyak yang berpendapat "ah, sok sosialis lo,pake mikirin anak jalanan segala....!"
Okeh kenapa gw lebih perhatian sama Pendidikan mereka dari pada kemiskinan mereka?
Itu karena mungkin efek dari bidang kuliah yang gw ambil itu jurusan Pendidikan kali ya? hahaha,,,,
Stop stop...! bukan itu alasannya......!

Lo tau kan sekarang itu jaman udah canggih dan hanya dengan lo menyentuhkan jari telunjuk lo ke layar Tab atau android lo udah bisa membuka jendela dunia. Tapi pas gw ngeliat mereka (Anak Jalan) langsung terpikir di benak gw, "apakah mereka bisa baca?", "apakah mereka sekolah?", "apakah mereka bisa matematika?", atau pertannyaan gw yang lebih konyol lagi adalah "apakah mereka bisa ngerjain soal Tenses Bahasa Inggris ya?". Wkwkwkwkwkw, secara gw yang udah semester 6 gini masih kebolak balik klo ngerjain soal Tenses.

Nah...!!! itu dia yang jadi alasan gw kenapa gw lebih perhatian dalam pendidikan mereka. Orang miskin emank
banyak di Jakarta, tapi banyak orang miskin yang bisa sekolah kok. Terussss.....? kenapa anak jalan ga bisa sekolah ya....?
Gw juga bingung sih jawabannya apa? tapi perkiraan gw adalah ORANG TUA
Banyak orang tua anak jalan memang menghendaki mereka untuk mengamen atau mengemis di jalanan dan yang paling tragisnya adalah saat para orang tua dari anak jalan cuma duduk ditrotoar dan ngawasin anaknya yang lagi ngamen atau ngemis

Klo kayak begitu mah giman mereka mau sekolah coba??? sedangkan mereka harus jadi mesin uang orang tua mereka. Kasiiiiiiaaaaaaaaaaaaaannnnnn..................!!!!

Gw emank punya niat buat buka lahan belajar buat mereka, para anak jalan. Tapi kalau gw sendiri yang ngejalanin mungkin agak sedikit berat karena enggak ada bantuan dari pihak mana pun terutama bantuan tenaga. 
Kalian pasti pernah denger ungkapan "DIMANA ADA NIAT DISITU ADA JALAN" kan?
Akhiiirnya...! temen kuliah gw yang bernama Kak norce mempunyai niat yang sama seperti gw.
Kalau gw lebih tertuju pada pendidikan mereka, kak Norce lebih tertuju pada aspek sosial mereka. Kak norce pengen banget mengubah sudut pandang masyarakat tentang mereka dan kak norce punya rencana untuk menulis kehidupan mereka.

Naaaaahhh...!!!!! disinilah titik terang dari niat gw bakalan terwujud (Insya Allah). Gw dan Kak Norce berencana buat backpaker berkeliling ke kolong jembatan Jakarta buat mencari target anak-anak jalanan yang memang belum pernah tersentuh dengan dunia pendidikan. Dan Jika memang sanggup, gw dan Kak Norce bakalan bikin ruang belajar untuk mereka (Anak Jalanan)

Pengen banget badan ini bergerak untuk mengajarkan mereka (Anak Jalanan) walaupun hanya sekedar membaca a-i-u-e-o atau berhitung kali, bagi, tambah dan kurang.
Pengen banget mengubah mindset para orang tua mereka bahwa anak- anak mereka (Anak Jalanan) mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan.
Pengen banget ngeliat mereka (Anak Jalanan) bisa pake seragam sekolah terus lari-larian bermain sesama temannya.
Pengen banget ngeliat mereka (Anak Jalanan) bisa bernyanyi di taman bermain, bukan di jalanan.
POKOKNYA PENGEEEEEEENNNNNNNNN BANGET....................!!!!!!


Aku, Kamu, dan Kalian sama-sama diciptakan sebagai Manusia Beradab. Tapi mengapa dalam mendapatkan KEBERADABAN tersebut harus berbeda? Apakah karena nasib yang menentukan?
Apakah yang nasibnya lebih baik bisa menjadi manusia yang lebih BERADAB ketimbang yang nasibnya buruk?
I can't answer it.
Yang penting adalah bagaiman kita bisa membantu mereka sebisa mungkin...!!!!!!

Because YOU, I and US ARE FAMILY